Masihkan Anda Mempertahankan 11 Tradisi Melayu Ini ?

Masihkan Anda Mempertahankan 11 Tradisi Melayu Ini ?

Setiap suku atau etnis selalu mempunyai tradisi tak terkecuali tradisi melayu. Semua orang melayu beragama Islam, sehingga adat dan budaya melayu selalu dituntun oleh syari'at Islam. Oleh karena itu tradisi melayu selalu berada diantara agama dan budaya. Hal ini pun terjadi pada suku dan etnis lainnya di Indonesia. Pengaruh agama akan melahirkan budaya masyarakat sesuai dengan tradisi masing masing suku.

Ada sekurangnya 11 tradisi melayu yang dalam perjalanan sejarah melayu selalu dilakukan sebagai sebuah ibadah, kwajiban, penghormatan kepada tamu atau hanya untuk melestarikan keberadaanya saja supaya tidak punah ditelan zaman. Diantaranya adalah :

1. Walimah Khitan atau Idzar : Khitan atau sunatan sebagai Resam Melayu Tamaddun Islam adalah sunnah mu'akkadah.Untuk menggembirakan yang berkhitan, diselenggarakan walimah (syukuran sederhana) setelah pelaksanaan khitan. Saat pelaksanaan khitan, si anak di dudukkan di pelaminan dan ditepung tawari beserta perangkat balai balainya.

2. Walimah Aqiqah : Dalam melaksanakan aqiqah juga dilaksanakan walimah selamatan menyambut anak, lengkap dengan acara tepung tawar, marhaban dan penabalan nama.

3. Walimah khatam Al-Qur'an : Tradisi ini dilakukan ketika anak sudah tamat membaca Juz'amma dan akan naik peringkat ke surat Al-Baqoroh (Juz 1) yang disebut Khadzagah. Tujuannya adalah memberi penghargaan atas keberhasilan anak dalam membaca Al Qur'an. Walimah yang paling sederhana adalah dengan memasak pulut kuning dengan ayam panggang.

4. Walimah Silaturahim : Tradisi ini biasanya pada saat Hari Raya Idul Fitri dengan mengundang sanak famili, sahabat, jiran tetangga untuk makan / kenduri (Ma'dubah). Dilanjutkan dengan halal bi halal dan dilanjutkan dengan menepungtawari jema'ah haji yang akan berangkat. Walimah silaturahim untuk menggalang persaudaraan atau ukhuwwah Islamiyah, sekaligus untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada allah SWT.

5.Anak lahir : Saat anak lahir, ayahnya harus mengazankan jika anaknya laki laki dan mengqomatkan jika anaknya perempuan. Setelah itu ibunya diurus dengan ramuan, ramuan dan jamu.

6. Mengayunkan Anak : Tradisi mengayunkan biasanya digabungkan dengan tradisi walimah aqiqah. Setelah anak di tabalkan namanya , dipotong beberapa helai rambutnya atau ada yang dicukur sampa botak rambutnya dibuang ke sungai atau ditanam dibawah pohon pisang dengan harapan kepala si anak tetap selalu dingin, kemudian diletakkan di ayunan dan di tepungtawari.

7.Walimah Urus (nikah atau kawin) : Tradisi nikah dalam budaya melayu saat ini masih sering kita lihat pada upacara upacara adat saat kita diundang untuk menghadirinya.Tradisi ini akan saya kupas secara mendalam dan Baca : Tradisi Upacara Adat Melayu Pra Pesta Pernikahan, Saat Pesta pernikahan Dan Pasca Pesta Pernikahan.

8. Upacara Kematian : Upacara ini dilakukan secara Islam, dan berbeda beda kelas. Bila yang meninggal adalah keluarga biasa kebanyakan dilakukan secara sederhana, sedangkan bila yang mangkat adalah raja atau sultan tentu dilakukan upacara adat yang sesuai dengan tingkat dan kedudukannya.

9. Tradisi turun ke sawah : Jika masyarakat melayu yang berprofesi sebagai petani. Ada satu ritual namanya turun kesawah. Dalam tradisi ini pembukaan sawah oleh keluarga, orang kampung (gotong royong) dengan melakukan pembajakan atau mulai mengolah lahan.

10. Menjamu laut : Orang melayu suka merantau atau melaut sehingga upacara ke laut adalah hal biasa. Tradisi ini adalah cara mengucapkan syukur kepada Allah SWT sebab telah memberika rejeki melalui laut. Demikian juga karena orang melayu berdomisili di daerah pantai.

11. Mendirikan Rumah : tradisi dalam membangun rumah adalah bagian penting dalam tradisi melayu agar nantinya penghuni rumah akan selalu dalam keselamatan, kebahagian dan murah rezekinya.Untuk tradisi ini Silahkan dibaca : Tradisi Menempati Rumah Baru Dalam Tradisi Melayu

Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------